• 23 Januari 2024

Kegiatan Membatik Pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kearifan Lokal SMP N 2 Bantul

Kegiatan Membatik Pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kearifan Lokal SMP N 2 Bantul

Kegiatan Membatik Pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kearifan Lokal SMP N 2 Bantul 1024 460 SMP Negeri 2 Bantul

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema kearifan lokal membatik yang diadakan di SMP Negeri 2 Bantul memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Proyek ini bertujuan untuk melestarikan budaya batik di kalangan anak muda serta meningkatkan cinta dan apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia.

Proses kegiatan projek berlangsung selama satu minggu, dimulai sejak tanggal 22 hingga 26 Januari 2024, dan melibatkan seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Bantul. Proses pembelajaran dilakukan secara intensif dengan bimbingan langsung dari bapak ibu guru seni budaya dan pengampu P5.

Minggu pertama kegiatan dimulai dengan sosialisasi mengenai sejarah dan makna batik, serta teknik dasar dalam membatik. Selanjutnya, para siswa langsung mempraktikkan pembuatan pentangan sebagai persiapan untuk membuat batik dengan motif yang diinginkan. Setelah itu siswa-siswa terampil ini mulai menggambar motif batik yang mereka inginkan. Dengan penuh kreativitas, mereka mengaplikasikan konsep kearifan lokal yang terkandung dalam batik, sehingga menghasilkan desain yang unik dan beragam.

Selanjutnya adalah proses pencantingan batik menjadi fokus pada minggu kedua. Siswa-siswa belajar tentang teknik mencanting yang melibatkan proses pewarnaan dan penghilangan malam. Para siswa memperoleh pemahaman yang mendalam tentang proses ini. Siswa-siswi kelas VIII memulai proses mencanting, yaitu menutup bagian-bagian yang tidak rata pada saat proses pengecapan batik. Dalam hal ini, ketelitian dan kecermatan sangat diperlukan agar hasil batik menjadi indah dan berkualitas.

Pada hari selanjutnya, siswa-siswa mulai mewarnai batik sesuai dengan desain dan warna yang telah mereka tentukan sebelumnya. Proses ini membutuhkan keahlian dalam mengombinasikan warna dan menghasilkan harmoni pada batik yang sedang mereka ciptakan. Pada tahap selanjutnya menjadi momen penting dalam projek ini. Para siswa melakukan fiksasi atau penguncian warna pada batik yang telah selesai diwarnai. Setelah itu, batik dibersihkan dan dijemur untuk mengeringkan warna dan membuat warna batik lebih tahan lama.

Dalam projek ini, siswa-siswa berhasil menciptakan berbagai karya batik terbaik yang menunjukkan dedikasi mereka dalam melestarikan budaya batik. Karya-karya tersebut merupakan bentuk apresiasi mereka terhadap warisan budaya Indonesia dan menjadi bukti nyata bahwa batik tetap relevan dan memiliki tempat yang istimewa di kalangan anak muda. SMP Negeri 2 Bantul berharap projek ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan kegiatan serupa dalam upaya melestarikan budaya dan mengembangkan kreativitas siswa. Dengan adanya proyek semacam ini, diharapkan generasi muda tetap memiliki kesadaran dan rasa cinta terhadap budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Leave a Reply

thirteen − 5 =